Senin, 25 Juli 2016

Mereka

Jika kau memaksa sebuah kehendak, bukan berarti kau terlalu otoriter dalam hidup dan tindakan mu. Segala yg terjadi dan mungkin mempengaruhi, biarkan itu membuat mu semakin menyadari bahwa Allah memang peduli.
Ketika semua yg menjadi realita membawa mu dan memaksa mu untuk sadar bahwa, kau hanya bagian kecil dari segala kerumitan yang ada.
Berbicalah selagi sikap itu adalah peduli, empatilah selagi itu bukan kecerobohan. Allah bekerja diluar nalar dari manusia, tapi hati memberi mu fakta bahwa "Allah memang peduli".
Biarkan mereka berbicara apa, bersikap apa, atau bersimpatik atas apa yang mereka rasakan atas kehadiran mu. Jiwa mu pun berguna bagi mereka yang mungkin memperlajari mu dari kebodohan atau kecerobohan mu.
Tak perlu bagimu untuk menyadarkan mereka, karna mereka punya jiwa dan hati nya masing-masing.
Mungkin mereka lebih bijak atau ceroboh dari mu, tapi percayalah mereka pun melakukan yang terbaik bagi mereka. Tak perlu mengasihani mereka yang tak ingin meminta belas kasih dari mu, karna "peduli" bisa saja mengajak mulut mereka untuk menghina mu.
Kau adalah diri mu sendiri, jika mereka berusaha mempedulikan mu seakan mereka benar benar mengenal mu, terima saja, itu mungkin risalah Tuhan untuk mu, tergantung kau menganalisa kemungkinan itu. Jika tidak, perlajarilah busa busa dari mulut mereka, supaya kelak kau tak memiliki busa untuk di perdebatkan.

Dunia adalah hal rumit jika kau ingin mengetahuinya, namun jika kau berusaha untuk lupa pada apa yang terjadi, segala pilihan pasti memiliki konsekuensi.

Sampai kapan kau berusaha untuk mengaforistik mereka??
Jika mereka tidak peduli pada mu, percayalah sebanyak apa pun empatis mu, kau selalu kau di mata mereka.

Biarkan Allah bekerja dan menilai, Allah tidak berpilak pada siapa pun, kebijakan-Nya adalah yang terbaik bagi siapa pun.
Jika kau mendoakan mereka yg kau anggap "PAS" untuk mu, maka kau pun harus siap di doa kan oleh "mereka" yang menganggap mu "PAS" bagi mereka. Dan biarkan Allah memutuskan kebijakan-Nya.

Mereka..
Ya mereka..
Hanya sebagian kecil dari hidup mu yang mungkin membuat mu menjadi pribadi yang paham akan arti dari waktu yang berjalan.
Bersyukurlah...
Paling tidak syukuri pelajaran yang kau terima dari pahitnya perlakuan mereka.
It's you life.
Bersyukurlahh Allah selalu berkerja dan bijak.

Segala apa yang berlalu biarlah itu menjadi pelengkap dari paradigma.
Biarkan itu menjadi kenangan yang mungkin bisa menjadi nasehat bagi mereka yang kau sayangi.
Biarkan itu keadaan yang mengingatkan mu untuk  melakukan seperti itu untuk menyakiti hati orang lain, dan sebaliknya.
Teguran Allah mungkin pahit, tapi yakinlah itu karena Allah memang benar benar peduli.

lupakan jika itu membawa mu untuk berbuat tidak bijak.
Lupakan jika itu membawa mu untuk berbuat tidak tepat.

"Tidak perlu menyalahkan orang jika nasi sudah menjadi bubur, tinggal ambil soto dan kerupuk, jadi lah soto Semarang".